Oleh : INA GINAYANTI, S.Pd.
Guru SMP Negeri 1 Singaparna
Abstrak. Model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) digunakan
sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah pada
pelajaran IPA. Penggunaan model tersebut perlu dibuktikan apakah dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa khususnya pada konsep
Ciri-ciri Makhluk Hidup. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas
ini dilakukan melalui dua siklus dengan sumber data yang terdiri dari
siswa, guru, dokumen dan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh gambaran bahwa dengan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT pada konsep Ciri-ciri Tumbuhan, siswa tampak aktif,
mereka mampu bekerja sama dalam kelompok, serta lebih memahami konsep
yang ditunjukkan dengan nilai tes di atas Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Ketuntasan perolehan nilai siswa diambil dari nilai tes untuk
siklus I yaitu55% di atas KKM dan meningkat menjadi 76% tuntas pada
siklus ke II. Terjadi peningkatan keaktifan dan kekompakan kelompok
meskipun tidak signifikan yakni 73% pada siklus 1 menjadi 75% pada
siklus 2.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan
yang bernilai edukatif. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang
tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang
harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran
(sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus
dilakukan oleh guru sebagai pengajar.
Banyak persoalan dan kegiatan hidup kita
yang berhubungan dengan alam semesta, untuk itu kita perlu mempelajari
IPA agar memiliki kemampuan bernalar, yaitu kemampuan berfikir secara
sistematis, logis dan kritis dalam mengkomunikasikan gagasan atau
memecahkan masalah.
Ruseffendi E.T (1991, dalam Rahman, 2009 : 9) menyatakan bahwa :
”Pelajaran IPA sangat penting bagi kita
baik sebagai ilmu (bagi ilmuwan), sebagai pola berpikir maupun sebagai
pembentuk sikap. IPA juga digunakan sebagai alat bantu untuk memahami
dan menguasai masalah-masalah lain. IPA bukan pengetahuan yang mandiri
yang sempurna karena dirinya sendiri, tetapi keberadaannya dapat
membantu mencerdaskan siswa dalam memahami dan menguasai permasalahan
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Pelajaran IPA di SMP secara umum
memperoleh nilai yang kurang memuaskan, dan para siswa merasa kesulitan
untuk menguasai pelajaran tersebut. Kegagalan para siswa dalam belajar
sering dibebankan sepenuhnya kepada guru, namun sebenarnya bukanlah
sepenuhnya kesalahan guru semata, melainkan juga kesalahan semua unsur
terkait. Ngalim Purwanto (1997, dalam Rahman, 2009 : 10) berpendapat
bahwa berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung pada
faktor-faktor berikut:
- faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor individual, yang termasuk faktor individual antara lain kematangan, pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi.
- faktor yang ada di luar individual yang kita sebut faktor sosial, yang termasuk faktor ini yaitu keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam mengajar, lingkungan dan motivasi sosial.
Dalam memilih metode pembelajaran harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, dan materi pembelajaran
(kelompok atau individu). Pada dasarnya tidak ada metode pembelajaran
yang ampuh, sebab setiap metode pembelajaran yang digunakan tentu
memiliki kelebihan atau pun kelemahan. Oleh karena itu dalam
pembelajaran hendaknya diupayakan berbagai metode yang dianggap sesuai
dengan materi yang diajarkan.
Berdasarkan hasil observasi pendahuluan
siklus pertama di kelas VII I SMP Negeri 1 Singparna penulis memperoleh
informasi bahwa prestasi belajar IPA belum tercapai. Untuk meningkatkan
penguasaan dan pemahaman siswa tentang materi tersebut, penulis
melakukan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas
dengan judul:
“Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT)
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Ciri-ciri Makhluk
Hidup” (Studi Kasus Kelas 7 I SMP Negeri 1 Singaparna Tahun
Pelajaran 2011-2012).
- 2. Rumusan Masalah
Apakah Penggunaan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup?
- 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Siswa, mendapat layanan pembelajaran yang lebih komunikatif dalam
memahami konsep ciri-ciri makhluk hidup.
2. Guru, sebagai perbaikan pembelajaran.
3. Sekolah, memperoleh gambaran tentang prestasi belajar siswa di sekolah.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini mengacu pada model pembelajaran NHTAdapun langkah-langkah pembelajaran NHT adalah:
a. Pendahuluan
Fase 1: Persiapan
1) Guru melakukan apersepsi
2) Guru menjelaskan tentang model pembelajaran NHT
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4) Guru memberikan motivasi
b. Kegiatan inti
Fase 2: Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT
Tahap pertama
1) Penomoran: Guru membagi siswa dalam kelompok yang beranggotakan 6
orang dan kepada setiap anggota diberi nomor 1-6
2) Siswa bergabung dengan anggotanya masing-masing
Tahap kedua
Mengajukan pertanyaan: Guru mengajukan pertanyaan berupa tugas untuk
mengerjakan soal-soal di LKS
Tahap ketiga
Berpikir bersama: Siswa berpikir bersama dan menyatukan pendapatnya
terhadap jawaban pertanyaan dalam LKS tersebut dan meyakinkan tiap
anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut
Tahap keempat
1) Menjawab: Guru memanggil siswa dengan nomor tertentu, kemudian siswa
yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk
menjawab pertanyaan atau mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
untuk seluruh kelas.
Kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap
hasil diskusi kelompok tersebut.
2) Guru mengamati hasil yang diperoleh masing-masing kelompok dan
memberikan semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik.
Guru memberikan soal latihan sebagai pemantapan terhadap hasil dari
pengerjaan LKS.
c. Penutup
Fase 3: penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan.
2) Guru memberikan tugas rumah
3) Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah
diajarkan
Subjek penelitian adalah siswa kelas VII I
SMPN 1 Singaparna tahun pelajaran 2011-2012 yang terdiri dari 33 siswa,
lokasi penelitian di kelas VII I dengan waktu penelitian Januari
sampai dengan Maret 2012.
Prosedur pelaksanaan tindakan pada
penelitian ini meliputi Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan
Refleksi. Perencanaan dilakukan oleh guru yang terdiri dari: penetapan
tingkat kesukaran dan kriteria ketuntasan minimal yang harus dicapai
siswa, pembuatan RPP serta melengkapi media pembelajaran, membuat
lembar observasi, serta mendesain alat evaluasi. Pelaksanaan Tindakan
merupakan kegiatan yang dilaksanakan disesuaikan dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.
Observasi dilaksanakan terhadap
pelaksanaan pembelajaran sebelum dan setelah pelaksanaan tindakan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pada tahap
refleksi, data-data dari hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis.
Dari hasil analisis tersebut, guru dapat mengetahui kelebihan dan
kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan sehingga dapat
dipergunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.
Sumber data terdiri dari: siswa, guru,
dokumen dan proses pembelajaran. Jenis data yang diperoleh adalah data
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif meliputi Silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan Hasil Observasi. Adapun data
kuantitatif yang diambil adalah nilai tes siswa.
Indikator keberhasilan penelitian ini
yaitu apabila guru dapat menerapkan pembelajaran Ciri-ciri Makhluk Hidup
dengan metode NHT yang ditandai dengan siswa memberi respon positif,
siswa tampak aktif, siswa mampu bekerja sama dalam kelompok , serta
nilai tes untuk siswa menunjukkan angka di atas Kriteria Ketuntasan
Minimal.
C. Data Hasil Penelitian
Hasil belajar siswa kelas VII I yang
diperoleh melalui tes individu pada konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup
dengan menggunakan model kooperatif tipe NHTuntuk dua siklus dapat
disajikan melalui tabel berikut:
DAFTAR NILAI TES AKHIR SIKLUS I DAN II
KONSEP CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
|
||||
KELAS VII I SMPN 1 SINGAPARNA
|
||||
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
|
||||
NO.
|
NAMA
|
NILAI
|
||
Siklus I
|
Siklus II
|
Rata-rata
|
||
1
|
Aditia |
80
|
88
|
84
|
2
|
Ageng |
80
|
85
|
82.5
|
3
|
Ai Dewi |
80
|
96
|
88
|
4
|
Ai Nurjanah |
70
|
92
|
81
|
5
|
Andre |
50
|
58
|
54
|
6
|
Alvin |
70
|
70
|
70
|
7
|
Azi |
80
|
85
|
82.5
|
8
|
Dea |
50
|
70
|
60
|
9
|
Dede |
60
|
92
|
76
|
10
|
Desti |
70
|
88
|
79
|
11
|
Fahmi |
80
|
88
|
84
|
12
|
Fahrudin |
70
|
88
|
79
|
13
|
Fiqri |
80
|
85
|
82.5
|
14
|
Hani |
80
|
92
|
86
|
15
|
Hildayanti |
70
|
85
|
77.5
|
16
|
Ika |
60
|
88
|
74
|
17
|
Ilham |
90
|
88
|
89
|
18
|
Irpan |
80
|
85
|
80
|
19
|
Kareka |
70
|
92
|
81
|
20
|
Kukuh |
60
|
73
|
66.5
|
21
|
Lisa |
80
|
85
|
82.5
|
22
|
Moh. Risky |
90
|
61
|
75.5
|
23
|
Muh. Erza |
80
|
88
|
84
|
24
|
Muh. Arif |
80
|
73
|
76.5
|
25
|
Nadya |
50
|
81
|
77.17
|
26
|
Nur Mufidah |
60
|
88
|
74
|
27
|
Ranni |
80
|
88
|
84
|
28
|
Reski |
80
|
92
|
86
|
29
|
Santoso |
80
|
70
|
80
|
30
|
Sela |
80
|
77
|
78.5
|
31
|
Tsania |
70
|
73
|
71.5
|
32
|
Wini |
90
|
77
|
83.5
|
33
|
Yoga |
70
|
88
|
79
|
JUMLAH |
2640
|
2980
|
-
|
|
RATA-RATA |
73.33
|
82.75
|
-
|
|
TERTINGGI |
90
|
92
|
89
|
|
TERENDAH |
50
|
58
|
54
|
KKM IPA kelas VII SMP Negeri 1 Singaparna
tahun pelajaran 2011/2012 ditetapkan pada angka 75. Ketuntasan
perolehan nilai siswa dilihat dari KKM.
D. Pembahasan
Dari hasil data di atas, diketahui bahwa
ada perubahan dan atau peningkatan dalam perolehan nilai rata-rata pada
siklus II jika dibandingkan dengan hasil pada siklus I. Hal ini
dimungkinkan karena adanya perbedaan strategi mengajar. Pada siklus I
pembentukan kelompok siswa ditentukan secara acak sepenuhnya, akan
tetapi pada siklus II pembentukan kelompok ditentukan terlebih dahulu
oleh guru berdasar pada kemampuan (prestasi) siswa. Siswa-siswa yang
dianggap memiliki kemampuan (prestasi) lebih menonjol di
kelas tersebut dipisahkan
terlebih dahulu sebanyak jumlah kelompok,
selanjutnya siswa-siswa yang lain ditentukan (dipilih) tetap secara
acak seperti pada siklus I.
Selain berdasarkan nilai hasil evaluasi,
jika dilihat dari hasil kuesioner yang diberikan kepada siswa,
diperoleh data bahwa sebanyak 27 orang siswa (sekitar 82 %) mengatakan
merasa berkesan dengan model belajar kelompok tipe NHT, karena
dapat mengembangkan pola pikir sehingga ingin materi lain diajarkan
dengan model seperti ini, sedangkan sisanya 4 orang siswa (12 %) masih
merasa kurang rasa percaya dirinya terutama pada saat harus menjawab
pertanyaan, dan 2 orang siswa (6 %) masih dianggap pasif.
Hal yang perlu diperhatikan berdasarkan
data hasil penelitian di atas, meskipun terdapat peningkatan secara
keseluruhan dalam hal prestasi, namun penulis menemukan suatu fakta di
lapangan. Fakta yang dimaksud adalah ditemukannya dua orang siswa yang
masih kurang tereksplor potensinya ketika belajar di dalam kelompok.
Perlu kiranya diberikan pemahaman yang lebih bagi siswa-siswa tersebut
supaya keberaniannya lebih muncul pada saat belajar kelompok.
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa penggunaan model kooperatif tipe dapat meningkatkan
keaktifan dan hasil belajar siswa pada konsep ciri-ciri makhluk hidup.
2. Saran
Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah:
- Untuk melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe NHT diperlukan persiapan khusus dalam merencanakan waktu dan memilih materi yang akan diajarkan sehingga dengan perencanaan yang seksama dapat lebih mengefektifkan waktu yang digunakan dan materi yang disampaikan dapat lebih mudah diserap oleh siswa.
- Pembelajaran kooperatif tipe NHT perlu dikembangkan dan diterapkan karena pembelajaran tersebut dapat meningkatkaan aspek kemampuan siswa dalam memahami suatu konsep melalui pembelajaran kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid (2008), Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Fitri Rohani (2009), Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model NHT untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII D SMP Negeri 3
Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2008/2009 (Skripsi),Surakarta: UMS.
Noor Azizah (2007), Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
NHT dengan Pemanfaatan LKS Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi
Datar (Skripsi), Semarang.
Nuryani (2005), Strategi Belajar Mengajar Biologi, UM Press.
Rahman (2009) Penggunaan Metode Variasi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Reproduksi dan Penyakit yang
berhubungan dengan Sistem Reproduksi pada Manusia (PTK), Cirebon.
Rochiati Wiriaatmadja (2008), Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Saktiyono (2007), IPA Biologi 1, Jakarta: Esis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar