Selasa, 20 Mei 2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KONSEP TATA SURYA DI KELAS IX A SMPN 2 SARIWANGI


Oleh: In In Annisa Yunia, S.Pd.
SMP Negeri 2 Sariwangi

Abstrak. Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan berupa perubahan tingkah laku dan dapat diukur dengan tes prestasi belajar. Prestasi belajar siswa ditunjukkan oleh nilai yang diperoleh setiap siswa. Bagi seorang siswa perubahan tingkah laku yang dominan diperolehnya di lingkungan sekolah. Perubahan tingkah laku itu berkaitan langsung dengan model pembelajaran yang digunakan guru mata pelajaran. Penelitian ini mencoba untuk melihat bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran talking stick dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada konsep tata surya.
Penelitian terdiri dari siklus dengan tahapan: Perencanaan (planning), Tindakan (acting), Pengamatan (observing), dan Refleksi (reflecting). Penelitian dilaksanakan di SMPN 2 Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya. Subjek penelitian adalah kelas IX A yang memiliki 33 siswa, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan untuk mengambil data adalah tes pilihan ganda.
Dari hasil analisis data siklus 1 dan siklus 2 diperoleh ketuntasan siswa meningkat dari 33,33% menjadi 97,72% dengan demikian mengalami kenaikan sebesar 63,89%. Rata-rata nilai meningkat dari 71,67 menjadi 92,22 dengan demikian mengalami peningkatan sebesar 20,55. Dari peningkatan rata-rata tersebut, maka penggunaan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IX A SMPN 2 Sariwangi pada konsep tata surya.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan pada para pengajar diharapkan mampu memilih model pembelajaran yang tepat untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.Menerapkan model pembelajaran Talking Stick untuk materi ajar yang mirip dengan konsep tata surya. Bagi peneliti yang lain diharapkan meneliti penggunaan model pembelajaran yang lain untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

BUKU ELEKTRONIK SEKOLAH

Buku merupakan salah satu sarana penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu permasalahan perbukuan dalam era otonomi daerah dewasa ini adalah ketersediaan buku yang memenuhi standar nasional pendidikan dengan harga murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Untuk mengatasi hal tersebut, Departemen Pendidikan Nasional telah membeli hak cipta buku teks pelajaran dari penulis/penerbit. Selanjutnya buku-buku tersebut disajikan dalam bentuk buku elektronik(ebook) dengan nama Buku Sekolah Elektronik (BSE).

Buku Sekolah Elektronik, disebut juga BSE, adalah inisiatif dari Departemen Pendidikan Nasional indonesia yang bertujuan untuk menyediakan buku ajar elektronik untuk tingkat pendidikan dari SD, SMP, SMA dan SMK.

BSE ini bisa didownload secara gratis di situs Buku Elektronik Sekolah.

Selamat Mencoba

SDN 1 CINTARAJA JUARA LOMBA PERPUSTAKAAN

SDN 1 CINTARAJA JUARA LOMBA PERPUSTAKAAN

SD Negeri 1 Cintaraja yang merupakan SD yang masih satu gugus dengan SDN Sukasirna menjadi satu kebanggaan yang sangat luar biasa bagi sekolah-sekolah di bawah naungan UPTD SD, TK dan PLS Kecamatan Singaparna karena ditetapkan sebagai juara pertama lomba perpustakaan tingkat Kabu­paten Tasikmalaya tahun 2013. SD tersebut berhak menjadi wakil Kabupaten Tasik­malaya pada lomba Perpus­takaan tingkat Provinsi Jawa Barat.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Ach­mad Juhana mengatakan, lomba perpustakaan dilakukan untuk menggenjot minat baca dikalangan siswa. 
“Diharapkan sekolah tertantang lagi untuk terus menggelorakan minat baca di sekolahnya, termasuk juga melakukan penataan perpustakaan sehingga lebih menarik siswa untuk belajar di perpustakaan,” katanya Selasa (1/10/2013).
Juara kedua, diraih oleh SD Negeri 2 Puteran, Kecamatan Pagerageung. Untuk juara ke 3 diraih oleh SD Negeri 1 Cikalong, Kecamatan Cikalong dan juara ke 4 diraih oleh SD Negeri 3 Cibalong.
Sebelumnya lomba Perpusta­kaan itu dilakukan di masing-masing wilayah, yakni Barat, Utara, Timur dan Selatan.

18 NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SDN SUKASIRNA SINGAPARNA TASIKMALAYA

18 NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH/ MADRASAH

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Perlu diterapkan di setiap sekolah termasuk di SDN Sukasirna. Terdapat 18 Nilai Pendidikan Karakter yang harus diimplementasikan di sekolah. Nilai-nilai pendidikan karakter ini perlu dijabarkan sehingga diperoleh deskripsinya. Deskripsi beguna sebagai batasan atau tolok ukur ketercapain pelaksanaan nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah. adapun 18 nilai-nilai pendidikan karakter dideskripsikan sebagai berikut :

  1. 1. Religius:
  2. Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakanajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
  3. 2. Jujur:
  4. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinyasebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
  5. 3. Toleransi:
  6. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
  7. 4. Disiplin:
  8. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuhpada berbagai ketentuan dan peraturan.
  9. 5. Kerja Keras:
  10. Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguhdalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
  11. 6. Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan caraatau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

Senin, 19 Mei 2014

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP DI KELAS VII I SMP NEGERI 1 SINGAPARNA

Oleh : INA GINAYANTI, S.Pd.

Guru SMP Negeri 1 Singaparna


Abstrak. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) digunakan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah pada pelajaran IPA. Penggunaan model tersebut perlu dibuktikan apakah dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa khususnya pada konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup.  Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus dengan sumber data yang terdiri dari siswa, guru, dokumen dan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada konsep Ciri-ciri Tumbuhan, siswa tampak aktif, mereka mampu bekerja sama dalam kelompok, serta lebih memahami konsep yang ditunjukkan dengan nilai tes  di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Ketuntasan perolehan nilai siswa diambil dari nilai tes untuk siklus I yaitu55% di atas KKM dan meningkat menjadi 76% tuntas pada siklus ke II. Terjadi peningkatan keaktifan dan kekompakan kelompok meskipun tidak signifikan yakni 73% pada siklus 1 menjadi 75% pada siklus 2.

Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran kooperatif tipe NHT

TUJUAN PENDIDIKAN SDN SUKASIRNA SINGAPARNA TASIKMALAYA

Tujuan Pendidikan secara Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Dengan adanya pendidikan, maka akan timbul dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu syarat untuk lebih memajukan pemrintah ini, maka usahakan pendidikan mulai dari tingkat SD sampai pendidikan di tingkat Universitas.

Pada intinya pendidikan itu bertujuan untuk membentuk karakter seseorang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Begitupun tujuan Pendidikan SDN Sukasirna Singaparna Tasikmalaya secara khusus tanpa terlepas dari tujuan Nasional yakni melestarikan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut.